Salah satu hal yang paling aku pikirin waktu mau pindah ke UK adalah: Arga nanti sekolah di mana, ya? Sama halnya dengan di Indonesia, sekolah di UK umumnya dibagi jadi 2 kategori: State school (sekolah negeri) dan Independent School (sekolah swasta). Jika menyekolahkan anak di sekolah negeri, tidak akan dipungut biaya sepeser pun alias GRATIS. Kebijakan ini berlaku bagi semua warga Inggris baik yang berstatus citizen maupun pendatang. Asyik kan?
Tahun ajaran di sini dimulai pada awal September dan pendaftarannya sendiri sudah dimulai dari September tahun sebelumnya dan ditutup di bulan Januari. Tapi bukan berarti setelah itu tidak bisa mendaftar sekolah ya, kami sendiri baru mendaftarkan Arga sekolah di pertengahan September 2025 (seminggu sebelum keberangkatan kami ke UK) untuk tahun ajaran 2025/2026. Karena seperti halnya di Indonesia, pendaftaran sekolah di sini menggunakan sistem zonasi, sehingga kami harus mempunyai tempat tinggal dulu di UK baru bisa mendaftar sekolah anak sesuai dengan catchment area-nya.
Uniknya, pendaftaran sekolah di sini juga berdasarkan usia anak, cut off-nya adalah per 31 Agustus. Anak usia 5 tahun sudah masuk ke jenjang Primary School alias SD. Karena Arga sudah 5 tahun per Juni 2025, maka kami mendaftarkannya ke Primary School Year 1. Ini juga sempat membuatku sedikit khawatir, karena di Indonesia kan usia anak dianggap matang dan siap untuk masuk SD di usia 7 tahun.
Tapi untungnya tidak ada test untuk masuk primary school di sini, background sekolah sebelumnya pun tidak jadi patokan. Sekali lagi, karena patokannya usia, jadi misal anak usia 9 tahun di Indonesia kelas 3 atau 4 SD, pindah ke UK akan langsung masuk ke Year 5 Primary School.
Administrasi pendaftaran sekolah juga cukup mudah. Setelah kami memiliki tempat tinggal pasti di Sheffield, kami langsung mendaftar sekolah melalui website Sheffield City Council. City Council (Dewan Kota), atau kalau di Indonesia disebut Pemda, mengatur layanan publik termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lain-lain. Kami cukup mengisi formulir dan melengkapi data-data yang diperlukan. Kami juga bisa memilih sampai 3 sekolah yang menjadi preferensi, meskipun belum tentu penempatannya nanti di antara 3 pilihan tersebut karena bergantung pada ada tidaknya kursi kosong di kelas yang dituju. Namun waktu itu kami hanya memasukkan 2 pilihan: sekolah pertama berjarak sangat dekat dengan rumah kami (5 menit berjalan kaki) dan sekolah kedua berjarak 1,2 km dari rumah.
Kirain dengan daftar dari jauh hari, bahkan sebelum keberangkatan kami, semuanya bakal cepat. Ternyata prosesnya butuh waktu juga. Di akhir Oktober kami baru dapet kabar penempatannya, dikirim via email dan juga via surat fisik ke rumah. Arga diterima di sekolah pilihan kedua kami. Namun karena saat itu sedang masa libur sekolah term 1, jadi kami baru dikontak oleh pihak sekolah di awal November.
Kami diundang pihak sekolah untuk datang dan ”berkenalan” dengan sekolah barunya Arga. Kami bertemu dengan teaching consultant untuk melakukan daftar ulang. Lagi-lagi proses administrasinya sangat simple, kami cuma melengkapi formulir yang berisi update data anak dan orangtua, dan dokumen yang perlu dibawa cuma paspor Arga aja (Beda ya sama di Indonesia yang perlu ada akte kelahiran dan KK?).
Kami dijelaskan peraturan sekolah: seragam, jam masuk dan pulang, serta school meals alias MBG yang didapatkan free sampai dengan nanti di Year 2. Kami juga diajak berkeliling melihat ruang kelas Arga dan fasilitas sekolah lainnya. Kami juga berkenalan dengan teacher dan teaching assistant di Year 1. Kami juga menyampaikan kekhawatiran kami karena ini adalah sekolah pertamanya Arga, Arga yang cenderung pemalu, dan Arga yang belum bisa bahasa Inggris (baru mengenal beberapa kata basic). Tapi karena semuanya sangat welcome sekali, aku jadi merasa sedikit tenang. Dan kami boleh memilih kapan Arga akan memulai hari pertamanya sekolah kapanpun kami siap.
Sekolahnya benar-benar gratis, tidak ada uang pangkal maupun SPP bulanan. Bahkan anak-anak tidak perlu membawa buku dan alat tulis apapun karena semua disediakan di sekolah. Satu-satunya pengeluaran kami untuk sekolah Arga adalah membeli seragam. Kami diinfokan website untuk melakukan pemesanan seragam secara online. Tapi karena seragamnya sangat general (polo shirt putih, celana panjang hitam/abu dan jumper/cardigan biru), jadi bisa dibeli di toko lain seperti Primark, H&M atau Next, bahkan di supermarket seperti Tesco Superstore juga ada. Untuk sepatu pun tidak ada aturan alias bebas model dan warna apa aja. Simple banget kan sekolah di sini?
Menunggu hari pertama Arga sekolah perasaanku masih campur aduk: lega, excited, dan sedikit was-was juga. Tapi yang penting Arga sudah dapat sekolah dan kami siap untuk menyambut petualangan barunya.